Selasa, 31 Desember 2013
Patung Gajah Mungkur Yang Unik Di Gresik
Ornamen yang berbentuk patung gajah dan berwarna abu-abu itu cukup unik dan menarik. Selain berada di halaman depan sebuah rumah kuno yang sangat besar dan megah, posisi patung gajah itu justru membelakangi jalan raya yang ada di bagian depannya.
Sehingga jika dipandang dari bagian luar rumah, patung gajah itu hanya tampak bagian belakangnya saja.
Sehingga jika dipandang dari bagian luar rumah, patung gajah itu hanya tampak bagian belakangnya saja.
Click : Nikmatnya Oleh-oleh Khas Tuban
Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban
Hal itu tentu terasa aneh dan tak lazim dibandingkan dengan ornamen patung penghias rumah lainnya yang biasanya ditempatkan dengan posisi patung menghadap ke bagian depan rumah. Keunikan itulah yang saya jumpai di Rumah Gajah Mungkur di Kota Gresik - Jawa Timur.
Di taman halaman depan rumah yang disebelah timur terdapat sebuah patung berbentuk gajah yang terbuat dari batu.
Patung gajah itu cukup unik karena posisinya yang tidak menghadap ke muka, namun berlawanan dengan arah hadap rumah dan membelakangi jalan raya.Posisi yang demikian itulah yang dalam bahasa Jawa disebut dengan ‘ Mungkur ‘ ( membelakangi ), sehingga rumah ini kemudian dikenal dengan nama Rumah Gajah Mungkur.
Rumah Gajah Mungkur berada di jalan Nyi Ageng Arem-Arem, sekitar 500 meter dari Pasar Gresik. Ada kisah yang menarik berkaitan dengan patung Mungkur itu karena konon pada masa lampau sang pemilik rumah sengaja menempatkan patung gajah itu dalam posisi terbalik untuk Jor-joran ( saling bersaing ) menunjukkan kekayaannya dengan rumah yang ada di depannya.
Dengan posisi patung gajah yang dipasang terbalik itu bisa diartikan kekayaan pemilik rumah di depannya itu tak ada artinya sama sekali dengan kekayaan yang dimiliki oleh tuan rumah Gajah Mungkur.
Tetapi salah seorang anak dari pemilik Rumah Gajah Mungkurmenepas anggapan itu dan memberikan penjelasan yang berbeda. Menurutnya, patung Gajah itu dulu sengaja ditempatkan dalam posisi Mungkur ( membelakangi ) agar bisa dipandang dan dinikmati sosoknya sambil duduk bersantai dan bercengkerama di teras rumah.
Selain bentuknya yang unik , indah dan megah , berbagai kisahnya yang menarik tentang Rumah gajah Mungkur ini juga turut mewarnai tentang sejarah kota Gresik di masa lampau.
Break Session :
Gunung Bromo Yang Indah Dan Mengesankan
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2
Konon pula, pada masa lampau pemilik rumah Kuno itu pernah mengundang Ratu Yuliana dari Kerajaan Belanda untuk datang ke Rumah Gajah Mungkur dan menikmati keindahan bangunannya.Rumah Gajah Mungkur yang sangat luas itu sampai saat ini masih terawat dengan baik.
=======================================================================
Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
OLeh-oleh Khas Tuban
Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga
Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban
Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk
Uniknya Memancing Di Ranu Grati Pasuruan
Sejuta Kisah Menarik Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Jejak Perjuangan Bangsa Di Museum Benteng Vredeburg
Koleksi Wayang Kulit Di Museum Santet
Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik
Eksotisme Tradisi dan Budaya Dalam Pengantin Betawi
Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing BioNostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga
Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban
Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Koleksi Tengkorak Manusia Di Museum Santet
Sumur Gemuling Yang Keramat Di Makam Sunan Bejagung
Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong
Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung
Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura
Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong
Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung
Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura
Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
Oleh-oleh Dendeng Tokek Dari Probolinggo
Ancaman Maut Di Anak Gunung Kelud
Jejak Vandalisme Makam Belanda Di Surabaya
Spa Alami Di Wisata Gunung Kelud
Penampakan Hantu Di Petilasan Gembul
Kelenteng Boo Hway Bio Yang Indah Di Mojoagung
Misteri Gedung Singa Di Kota Surabaya
Nuansa Menegangkan Di Terowongan Gunung Kelud
Tauwa, Kuliner Peranakan Tionghoa Di Nusantara
Sayembara Unik Mengangkat Mesin Ketik Kuno
Sejuta Kekaguman Di Wisata Gunung Kelud
Mobil Mercedes Benz Kuno Peninggalan Bung Karno
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Nostalgia Bung Karno Dengan Tokoh-tokoh Dunia
Gereja Batu Yang Unik Di Puhsarang Kediri
Patung Budha Sedang Tidur Di Mojokerto
Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya
Jejak Bioskop Peninggalan Dinasti Sampoerna
Nuansa Misteri Di Mercusuar Sembilangan Madura
Patung Dewi Kwan Im Di Pantai Surabaya
Jejak Kerajaan Majapahit Di Candi Brahu
Jejak Makam Belanda Di Kota Surabaya
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan
Sosok Dokter Perintis Museum SANTET
Meriahnya Parade Senja Di Grahadi Surabaya
Pura Mandara Giri Semeru Yang Megah Di Lumajang
Kuda Unik Yang Bermahkota dan Bersayap
Jejak Sekolah Presiden Soekarno Di Surabaya
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Di Lamongan
Kisah Ali Baba Di Istana Boneka
Lukisan Ala Komik Di Kelenteng Bojonegoro
Gadis di Tuban Penarik Truck Dengan Menggunakan Rambut dan Gigi
Kerangka Gajah Purba Di Lamongan
Wisata Religi Di Makam Sunan Giri
Nasi Krawu Yang Nikmat dan Khas Gresik
Kue Pudak yang Nikmat dan Khas Gresik
Gedung Setan Yang Terkenal Di Surabaya
Mengenang Marching Band Sampoerna Yang Fenomenal
Indahnya Panorama Senja Di Pantai Kartini
Pasar Tradisional Di Ranuyoso Yang Eksotis
Kelenteng Sumber Naga Di Kota Probolinggo
Nenek Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo
Gunung Bromo Yang Indah Dan Mengesankan
Lokomotif Kuno Di Museum Probolinggo
Legenda Tank Amfibi Peninggalan Belanda Di Ranu Grati
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Indahnya Pantai Panyuran - Tuban
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Nuansa Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Btah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo
Bertemu Bajak Laut Di Lamongan
Indahnya Pasar Bunga Kayun Di Surabaya
Wisat` Laut Tuban Yang Mengecewakan
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru
Relief Erotis Di Situs Gua Pasir
Rumah Kucing Di Lamongan
Pesona Kuda Jingkrak di Tuban
Rumah Sakit Hantu Di Lamongan
Foto Gus Dur di Kelenteng Boen Bio
Gulai Kacang Hijau Yang Unik Ala Surabaya
Nuansa Horor Di Museum Kesehatan
Sumber Air Tawar Di Pantai Boom Tuban
Ikon Ala Nazi di Kelenteng Kwan Sing Bio
Situs Bangunan Kuno Di Kayangan Api
Rumah Gajah Mungkur Yang Indah Dan Unik
Pondok Pesantren Dalam Gua Yang Fenomenal
Minuman Legen Yang Nikmat dan Segar
Jejak Majapahit di Candi Jabung
Uang Lama Dan Kuno Keluaran Probolinggo
Kesenian Singo Ulung Yang Eksotis Dari Bondowoso
Tips Mencari Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #3
Mengenal Karakter Pemasang Iklan Di Blog
================================================================
Konon pula, pada masa lampau pemilik rumah Kuno itu pernah mengundang Ratu Yuliana dari Kerajaan Belanda untuk datang ke Rumah Gajah Mungkur dan menikmati keindahan bangunannya.Rumah Gajah Mungkur yang sangat luas itu sampai saat ini masih terawat dengan baik.
Namun karena saat ini masih ditempati oleh ahli warisnya, rumah itu terkesan ‘ private ‘ dan tertutup untuk umum. Sehingga kita bisa melihat dan mengagumi keindahan bagian depan rumah megah itu dari halaman luar saja tanpa bisa menyimak keindahan di dalam ruangan-ruangannya.
Rumah Gajah Mungkur yang didirikan tahun 1896 ini berarsitektur gaya kolonial. Dengan warna merah dan kuning yang mencolok, bangunan lawas itu tampak berbeda dengan rumah-rumah lain di kawasan Pekelingan. Di kaca pintu depan tertulis H Djaniya bin H Djaelan bin H Oemar., pedagang besar pada masa lalu.
Kisah tentang rumah gajah Mungkur ini diawali pada tahun 1855 ketika H. Oemar bin Ahmad, warga keturunan Arab, yang dikenal sebagai pedagang kulit mendirikan rumah di daerah ini.
Di samping pedagang kulit H. Oemar juga mengusahakan penangkaran burung walet. Tahun 1861, setelah usaha kulitnya semakin maju, dia mendirikan dua rumah lagi di sebelah kiri rumahnya yang pertama. Tahun 1896, ketika kesehatan dan kekuatan H. Oemar mulai menurun, dia menginginkan anak-anaknya untuk meneruskan usaha perkulitannya.
Dari tujuh anak H. Oemar, lima di antaranya (Asnar, H. Djaelani, H. Djaenaeddin, H. Maechsin dan H. Abdoel Gaffar) melanjutkan usaha ayahnya. Dua anak H. Oemar lainnya (Marhabu, Abdullah anak kedua dan ketiga), memilih usaha lain yaitu penyamakan kulit.
Dari hasil pabrik penyamakan kulit, ditambah dari hasil penjualan liur walet, keluarga turunan H. Oemar bin Ahmad berhasil mendirikan sederetan rumah di kampung kemasan yang saling berhadapan. Bangunannya memiliki keunikan arsitektur yang pada periodisasi tertentu menjadi ikon kemajuan kota Gresik.
Gaya arsitektur rumah-rumah itu beragam, ada yang bergaya kolonial (Belanda), Otina, Melayu dan Jawa yang sekarang usianya rata-rata 100 tahun lebih. Bangunan yang paling menonjol di kawasan Peranakan ini adalah rumah tinggal Gajah Mungkur milik H. Djaelani, putra keempat H. Oemar bin Ahmad.
Kisah tentang rumah gajah Mungkur ini diawali pada tahun 1855 ketika H. Oemar bin Ahmad, warga keturunan Arab, yang dikenal sebagai pedagang kulit mendirikan rumah di daerah ini.
Di samping pedagang kulit H. Oemar juga mengusahakan penangkaran burung walet. Tahun 1861, setelah usaha kulitnya semakin maju, dia mendirikan dua rumah lagi di sebelah kiri rumahnya yang pertama. Tahun 1896, ketika kesehatan dan kekuatan H. Oemar mulai menurun, dia menginginkan anak-anaknya untuk meneruskan usaha perkulitannya.
Dari tujuh anak H. Oemar, lima di antaranya (Asnar, H. Djaelani, H. Djaenaeddin, H. Maechsin dan H. Abdoel Gaffar) melanjutkan usaha ayahnya. Dua anak H. Oemar lainnya (Marhabu, Abdullah anak kedua dan ketiga), memilih usaha lain yaitu penyamakan kulit.
Dari hasil pabrik penyamakan kulit, ditambah dari hasil penjualan liur walet, keluarga turunan H. Oemar bin Ahmad berhasil mendirikan sederetan rumah di kampung kemasan yang saling berhadapan. Bangunannya memiliki keunikan arsitektur yang pada periodisasi tertentu menjadi ikon kemajuan kota Gresik.
Gaya arsitektur rumah-rumah itu beragam, ada yang bergaya kolonial (Belanda), Otina, Melayu dan Jawa yang sekarang usianya rata-rata 100 tahun lebih. Bangunan yang paling menonjol di kawasan Peranakan ini adalah rumah tinggal Gajah Mungkur milik H. Djaelani, putra keempat H. Oemar bin Ahmad.
Rumah Gajah Mungkur itu konon sudah berusia 156 tahun dan memiliki arsitektur yang indah dengan berbagai ornamennya. Di kompleks rumah Gajah Mungkur itu terdapat dua bangunan rumah yang memiliki warna , gaya dan bentuk rumah yang berbeda.
Rumah yang berada di sebelah barat berwarna krem dengan berpadu warna oranye dengan ornamen pada luarnya yang lebih simple dan terkesan lapang.
Sedangkan rumah yang berada di sebelah timur berwarna krem berpadu dengan warna hijau tosca dengan ornament yang tampak lebih rumit dan terkesan padat.
Entah kenapa kedua rumah yang berada di satu lokasi itu diberi warna yang berbeda , bentuk , arstiktur dan ornament yang berbeda.
Keberadaan Rumah Gajah Mungkur yang bersejarah ini seolah menjadi ikon kota gresik yang bisa menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan budaya di Kota yang terkenal dengan kue ‘ Pudak ‘ sebagai makanan khasnya ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar